Hi Kali ini saya akan me Review Game Overwatch dari Blizzard memang Sejak pertama kali diumumkan dua tahun lalu, Overwatch telah sukses menarik minat begitu banyak orang di seluruh dunia, termasuk saya. Dengan desain karakter yang unik, gaya visual menyerupai film animasi Pixar, serta dukungan nama besar Blizzard, Overwatch terlihat betul-betul menjanjikan.
Sebenarnya saya sempat skeptis terhadap Overwatch karena khawatir konten yang disajikan tidak sebanding dengan harganya yang mahal. Game FPS online tanpa konten single player begini menurut saya lebih pas sebagai game free-to-play. Tapi bagaimana setelah mencoba sendiri, apakah kualitasnya sepadan dengan hype yang begitu besar? Mari simak di bawah.
objective gaming
Overwatch memadukan first person shooter dengan gaya permainan objektif yang biasa ditemui pada game bergenre MOBA/ARTS seperti Dota 2. Dalam Overwatch, tujuan bermainmu bukanlah untuk membasmi semua musuh, tapi menjalankan misi/objektif tertentu. Membunuh musuh hanya salah satu jalan mencapai misi tersebut dan bukan jaminan untuk memenangkan game.
Pada dasarnya misi dalam Overwatch hanya terbagi menjadi dua jenis, yaitu Attack dan Defense, namun terdapat variasi dengan kebutuhan taktik berbeda-beda. Misalnya, misi Defense di control point akan berbeda dengan misi Defense untuk melindungi payload (kendaraan bermuatan) yang sedang berjalan. Ada juga misi yang mengharuskan kedua tim sama-sama melakukan Attack dan memperebutkan satu control point di tengah arena.
Konsep misinya simpel, namun terasa kompleks karena variasi map serta hero di dalamnya yang begitu banyak. Ibarat Dota 2, misinya hanya satu jenis yaitu menghancurkan Ancient, sehingga kesuksesan benar-benar bergantung pada pemahaman hero, penguasaan medan perang, serta skill pemain. Kompleksitas dalam kesederhanaan tersebut membuat Overwatch berpotensi jadi game yang sangat kompetitif.
Nuansa kompetitif ini didukung oleh sistem reward yang memanjakan pemain dengan skill tinggi. Semakin baik kamu bermain, semakin banyak pula experience yang kamu dapat. Saat level up, kamu akan mendapat Loot Box berisi bermacam-macam item kosmetik. Mengoleksi kosmetik dalam game multiplayer begini tentunya sangat menyenangkan.
Tidak hanya Loot Box saja, Overwatch juga memiliki sistem highlight yang menunjukkan permainan terbaik dalam pertandingan. Semua partisipan akan menonton siaran highlight tersebut begitu pertandingan selesai, jadi berhasil “masuk TV” adalah sebuah kebanggaan yang patut dikejar. Kamu pasti akan terpacu untuk berlatih dan bermain lebih jago.
Siapa pun bisa jadi pahlawan
Overwatch mengusung tema yang kental dengan unsur kepahlawanan, dan satu hal yang perlu kita pahami adalah bahwa definisi “pahlawan” bagi tiap orang bisa berbeda-beda. Pahlawan tidak harus jago menghajar orang jahat dengan kekuatan super. Seorang dokter yang merawat pasien hingga sembuh, seorang seniman yang menginspirasi, bahkan pedagang yang menafkahi anak-anaknya, itu juga pahlawan.
Begitu pula dalam Overwatch, kamu tidak harus jadi penembak jitu yang jago menghabisi musuh untuk jadi pahlawan. Terdapat 21 hero yang bisa kamu pilih, dan setiap hero bisa berkontribusi dengan caranya sendiri-sendiri. Memahami peran hero dan merancang kerja sama yang baik adalah hal terpenting dalam Overwatch.
Kamu ingin membasmi musuh dari tempat-tempat tersembunyi? Pilihlah hero sniper seperti Widowmaker atau Hanzo. Lebih suka maju merangsek di antara kepungan musuh? Gunakan hero ofensif seperti Soldier: 76 atau Reaper. Komposisi tim tak akan komplit tanpa hero tank dan support yang bertugas menangkal serangan lawan, oleh karena itu hero seperti Reinhardt dan Mercy pun bisa populer meski keduanya tak ahli membunuh.
Kita didorong untuk membentuk tim yang seimbang dan variatif dalam Overwatch. Bahkan game ini akan memberi saran/peringatan ketika kita memilih hero, sehingga kita tahu peran apa yang sebaiknya diisi demi permainan optimal. Jadi kalau di layar sudah terpajang tulisan “no tank heroes” tapi tidak ada satu orang pun yang mau memilih hero tank, jangan heran apabila timmu kalah dengan tragis.
Kualitas polesan kelas satu
Blizzard tidak main-main dalam membuat Overwatch jadi game yang terpoles dengan sangat baik. Kamu bisa lihat dari kualitas visual yang memukau, kontrol permainan yang intuitif dan sangat responsif, serta desain kosmetik yang keren dan menggiurkan untuk dipamerkan. Tapi tidak berhenti sampai di situ saja.
Unsur terbaik dalam Overwatch yang wajib diacungi dua jempol adalah kualitas matchmaking di dalamnya. Tidak seperti game sebelah di mana untuk mencari match bisa makan waktu sampai sejam, pengalaman rata-rata matchmaking saya dalam Overwatch hanya butuh waktu beberapa belas detik saja. Sebuah hal yang menurut saya luar biasa.
Kamu juga tak perlu khawatir ada orang keluar di tengah pertandingan, karena begitu ada pemain keluar maka server otomatis akan menggantinya dengan pemain lain secara instan. Kita memang bisa keluar masuk match sesuka hati, tidak harus selalu ikut dari awal. Dan berhubung misi dalam Overwatch sangat simpel, kamu tidak akan bingung meski baru bergabung di tengah-tengah pertandingan.
Kalau kamu sedang sial dan kebetulan mendapati waktu matchmaking yang agak lama, kamu akan dimasukkan ke mode skirmish yang isinya hanya arena kosong tanpa objektif. Selagi menunggu matchmaking, kamu bisa mencoba-coba hero, atau menjelajahi arena untuk dipelajari. Mengingat lokasi item penyembuh dan lokasi sniping bisa membantumu memenangkan game lo!
Mendorong komunitas positif
Overwatch adalah game yang benar-benar fun. Di atas saya mengatakan bahwa Overwatch berpotensi jadi sangat kompetitif, namun nuansa utama yang akan kamu rasakan saat bermain adalah bahwa game ini dibuat untuk bersenang-senang. Kalau menang rasanya sangat memuaskan, tapi kalau kalah ya sudah, lanjut saja ke match berikutnya.
Fitur komunikasi dalam Overwatch ditata sedemikan rupa sehingga mendorong komunikasi yang positif dan saling mendukung. Kamu akan menemukan bahwa quick chat yang paling sering digunakan adalah sapaan “Hello” dan memberi tahu durasi cooldown jurus ultimate, karena dua hal itulah chat yang paling mudah diakses. Dengan gameplay bertempo cepat begini, mengetik untuk trash talking pun rasanya ribet.
Begitu pula saat pertandingan selesai. Kamu akan dihadapkan pada replay berisi highlight keren, serta layar berisi statistik para pemain dengan kontribusi terbesar. Kemudian kamu bisa commend (memuji) pemain yang menurutmu jago, termasuk pemain dari kubu lawan, dengan satu kali klik saja. Overwatch mengajak kita bersikap apresiatif terhadap orang lain, dan ini harus ditiru oleh semua game online di muka bumi.
Kesimpulan
Setelah membaca ulasan di atas sepertinya kesimpulan saya sudah bisa ditebak. Overwatch adalah bukti bahwa Blizzard masih belum kehilangan tajinya sebagai developer game papan atas, dan wajib kamu mainkan kalau kamu menyukai FPS maupun MOBA.
Meski demikian saya masih merasa bahwa game ini sedikit terlalu mahal. Edisi reguler harganya US$40 (sekitar Rp543.000), tapi hanya tersedia dalam bentuk digital dan khusus untuk PC. Sementara edisi yang umum beredar adalah Overwatch: Origins Edition yang biasa dijual di Indonesia seharga sekitar Rp670.000. Mengeluarkan uang segitu untuk game khusus multiplayer begini memang rasanya agak berat juga sih.
About Unknown
Hi Nama Saya Lazy Blog Dengan Nama Asli Bayu Akbar Selamat Datang Di Blog Saya Disini Kita Akan Membahas Seputar Desain Grafis Atau Tutorial Mendesain Sesuatu Terutama Mengunakan CorelDraw Ataupun PhotoShop :).
0 komentar:
Posting Komentar